Sabtu, 29 September 2012

Adat Ngarot Desa Lelea,Indramayu,Jawa Barat in Indonesia





Tradisi Adat NGAROT di Desa Lelea Kabupaten Indramayu yang sampai saat ini masih tetap terjaga akan kembali dilangsungkan. Rencananya, upacara adat yang dilaksanakan setahun sekali, tahun ini akan digelar pada Hari Rabu, 21 Desember 2011.
»» Let's Read More.


Prosesi upacara adat Ngarot ini sendiri akan mulai dilaksanakan pada tanggal 21 desember 2011 dengan agenda acara Ngibing bersama group Jiduran di rumah kepala desa yang akan dimulai pukul 19.30 s/d selesai. Esok harinya di hari H tanggal 21 desember 2011, sebelum upacara inti dimulai warga sekitar akan melakukan persiapan merias mahkota bunga untuk perawan desa di rumah RT/RW setempat sekitar pukul 06.00 wib, selanjutnya acara akan diisi dengan helaran dan prosesi upacara adat yang akan dimulai pukul 08.00 di rumah kepala desa menuju balai desa.

sekilas NGAROT
NGAROT-adalah merupakan upacara tradisional masyarakat Desa Lelea Kabupaten Indramayu yang dilakukan pada saat tibanya musim menggarap sawah, yaitu menjelang musim hujan sekitar bulan Oktober sampai Desember. Adapun harinya telah ditetapkan yaitu hari Rabu yang dipercayai oleh masyarakat bahwa hari Rabu mempunyai sifat bumi yang cocok untuk mengawali musim tanam.

Ngarot berasal dari kata ”Nga – rot” (basa Sunda) yaitu istilah minum/ngaleueut. Adapun Kasinoman asal kata Sinom yaitu daun asam muda yang diartikan sekelompok muda-mudi yang dinamis dan kreatif.
Adat ini melibatkan muda-mudi untuk turut serta dalam upacara tesebut. Uniknya hanya pemuda dan pemudi yang masih menjaga kesuciannya yang boleh ikut dalam acara ini, dimana para gadis desa peserta upacara dihias dengan mahkota bunga di kepalanya sebagai lambang kesucian. Dan konon jika bunga yang di kepalanya layu seketika maka itu yang sudah tidak suci lagi.

Upacara Adat Ngarot dimulai seiak abad 17 M sekitar tahun 1686, yang pertama melaksanakan Upacara Adat Ngarot adalah salah seorang Tokoh masyarakat yang bernama Ki Kapol yang selanjutnya menjadi Kuwu Desa Lelea ke II setelah Cangga Wreni (Kuwu ke I). Sedangkan peninggalan Ki Kapol yang masih terpelihara hingga sekarang yaitu Sawah Kasinoman, sawah yang digarap oleh para Kasinoman (muda-mudi) dengan tujuan hasil dari sawah tersebut dijadikan biaya Upacara/pesta Ngarot tahun berikutnya.

Pagi hari, sebelum upacara di mulai, puluhan gadis dan perjaka berkumpul di tempat ketua RT yang ada di blok yang tersebar di desa, untuk didandani dengan hiasan mahkota bunga, sementara bunga yang digunakan adalah bunga kenanga, lalu mereka berangkat ke rumah kepala desa dimana tempat dimulainya acara tersebut.

Suasana semakin ramai ketika para peserta upacara Ngarot berkumpul di rumah kepala desa dan dihibur dengan Jidur, sejenis musik tradisional yang menyerupai Tanjidor dari Betawi. Setelah mereka berkumpul, lalu diarak keliling desa dan berakhir dibalai desa. Tarian topeng khas Bapak Carpan menyambut kedatangan rombongan arak-arakan tersebut. Sedangkan sari sisi yang berbeda, para penari Ronggeng Kethuk siap untuk Ngibing bersama.


Saya dapat info di buku kakek saya dan kakek saya adalah mantan Kuwu/mantan kepala desa
dan pada waktu itu saya juga mengikutinya dan Pada tahun 2012 insya allah akan dilaksanakan November,2012

© Copyright 2012 Muhammad Thareq Ilhami 
1 Hearth 1 life

0 komentar:

Posting Komentar

Categories

Chiber Chimplo. Diberdayakan oleh Blogger.